Sejarah Israel. Sejarah Israel bermula dari hijrahnya Ibrahim as. (1900 SM) berbarengan pengikutnya dari Babilonia untuk hindari desakan Raja Namruz. Beberapa orang Assiria serta Kan’an menyebutkan beberapa muhajirin ini dengan sebutan Ibrani, yang menurut bhs Aramy atau mungkin Siryany berarti ; orang yang menyeberang, lantaran mereka pindah dari Babilonia ke Kan’an (Palestina) dengan melewati sungai Eufrat. Mulai sejak itu grup muhajirin serta semua turunannya jadi satu bangsa yang dinamai bangsa Ibrani. Israel adalah hanya satu negara Yahudi didunia dengan masyarakat seputar 7, 28 juta jiwa. Tak hanya Yahudi, ada juga kelompok-kelompok etnis minoritas semacam etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel. Di Israel juga ada banyak agama lain semacam Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan sebagainya.
Sesudah mangkatnya Ibrahim, pekerjaan kepemimpinan bangsa Ibrani dipegang oleh putranya, Ishak as.. Setelah itu Ishak digantikan oleh puteranya yang bernama Ya’qub as. Nabi Ya’kub memiliki nama kehormatan ; ISRAEL, berarti : Hamba Allah yang sangat patuh. Beliau memiliki 12 orang putera : Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon, Isakhar, Serta, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, serta Bunyamin. Anak cucu Ya’kub lalu jadi satu bangsa yang dimaksud Bani Israel (anak cucu Israel). Diantara putera Ya’kub, yang terbanyak keturunannya adalah Yahuda, maka Bani Israel juga dibangsakan pada Yahuda dengan sebutan YAHUDI.
Atas saran Yusuf as—yang pd waktu itu jadi petinggi di pemerintahan Fir’aun—semua anak cucu Ya’kub berhijrah ke negeri Mesir. Disana mereka diperlakukan dengan baik oleh Pharao (Fir’aun) zaman itu. Walau demikian beratus-ratus tahun lalu nampaklah Pharao yg tidak senang pada mereka, ia bernama Thotmosis. Dia sangatlah cemas pada perubahan bangsa Israel serta juga tak sukai pd agama tauhid yang diyakininya. Lantaran kedengkiannya itu Bani Israel dihinakan jadi budak.
Antara periode Kerajaan-kerajaan Israel dan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di bawah pemerintahan Asiria, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Sassania, dan Bizantium. Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah kegagalan Perang Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi pada tahun 132, menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi. Pada tahun 628/9, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi, mengakibatkan populasi Yahudi menurun lebih jauh lagi.
Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah Kesulatanan Mameluk pada tahun 1260. Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.
Zionisme dan Mandat Britania
Pengusiran besar-besaran Yahudi atau yang biasa disebut Diaspora Yahudi, menyebabkan tersebarnya Yahudi ke berbagai negara. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang-orang Yahudi Eropa kembali ke Tanah Suci. Dan perpindahan itu meningkatkan jumlah populasi Yahudi setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492. Selama abad ke-16, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed. Pada pertengahan kedua abad ke-18, keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah berpindah ke Tanah Suci. Imigrasi dalam skala besar, atau dikenal sebagai Aliyah Pertama (עלייה), di mulai pada tahun 1881, yaitu pada saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom di Eropa Timur. Itulah sejarah israel secara singkat, semoga bermanfaat.