Pengertian Neraca Pembayaran Internasional

Pengertian Neraca pembayaran internasional satu negara adalah catatan systematis tentang seluruhnya transaksi ekonomi pada masyarakat satu negara dengan masyarakat negara-negara yang lain sepanjang periode spesifik. Pengertian tersebut cukup terang, namun juga tetap menyebabkan pertanyaan : siapakah yang disebut dengan masyarakat itu? Apakah yang disebut dengan transaksi ekonomi itu?. Pengertian masyarakat dalam neraca pembayaran internasional mencakup : Orang perorang/individu, Tubuh hukum, serta pemerintah. Masyarakat yaitu siapa saja yang rumahnya ada dalam satu negara, tiada memperdulikan kewarganegaraan atau status paspornya. Pengertian orang perorang/individu yaitu orang perorang yg tidak mewakili pemerintah satu negara dimana mereka memiliki rumah terus atau dimana mereka beroleh pendapatan terus atau bekerja. Satu Tubuh Hukum dikira untuk masyarakat dari negara dimana Tubuh Hukum itu beroleh status untuk Tubuh Hukum. Cabang-cabangnya yang ada diluar negeri dikira untuk masyarakat luar negeri. Tubuh-badan pemerintah yaitu terang untuk masyarakat dari negara yang diwakilinya. Umpamanya beberapa diplomat kedutaan besar dikira untuk masyarakat dari negara yang mereka wakili.

Pengertian Neraca Pembayaran Internasional

Transaksi ekonomi adalah setiap pertukaran nilai, yang biasanya merupakan suatu tindakan yang mengakibatkan terjadinya pengalihan barang atau jasa ekonomi, atau pengalihan kekayaan dari penduduk suatu negara ke penduduk negara lain. Yang termasuk dalam neraca pembayaran hanyalah transaksi ekonomi internasional saja. Transaksi bantuan militer tidak termasuk di dalamnya. Setiap transaksi ekonomi memiliki dua sisi dari sudut pandang negara pencatat yaitu transaksi debet dan transaksi kredit. Transaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain. Transaksi kredit adalah adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.

Telah dikemukakan di atas bahwa Neraca Pembayaran Internasional disusun berdasarkan transaksi debet dan transaksi kredit. Unsur-unsur dari pos Neraca Pembayaran Internasional yang berisikan transaksi debet biasanya diberi tanda minus ( – ). Misalnya transaksi impor yang menciptakan kewajiban bagi penduduk untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara pengekspor, maka transaksi tersebut diberi tanda minus. Sebaliknya, transaksi karena menimbulkan hak bagi penduduk untuk menerima pembayaran dari negara pengimpor akan diberi tanda positif ( + ) dan biasanya tanda positif tersebut tidak dituliskan lagi.
Berdasarkan susunan Neraca Pembayaran Internasional tersebut di mana setiap unsur transaksi yang terjadi dicatat dalam transaksi debet bagi transaksi yang menimbulkan kewajiban pembayaran, dan dicatat dalam transaksi kredit bagi transaki yang menimbulkan hak menerima pembayaran, maka pencatatan Neraca Pembayaran Internasional secara akuntansi selalu dalam keseimbangan, namun pada akhirnya akan terdapat perbedaan antara jumlah total debet dengan jumlah total kredit. Perbedaan tersebut dicatat dalam rekening Selisih Perhitungan.

Adapun unsur-unsur Neraca pembayaran Internasional adalah sebagai berikut :
1). Transaksi Barang dan Jasa
Transaksi ini meliputi transaksi ekspor maupun impor barang dan jasa, disebut pula transaksi sedang berjalan (current account). Ekspor barang meliputi barang-barang yang dapat dilihat secara fisik seperti ekspor kayu, minyak dan gas, cengkeh dan sebagainya. Ekspor jasa meliputi transaksi ekonomi yang tidak berbentuk barang seperti jasa-jasa angkutan, turis, asuransi dan sebagainya, dalam transaksi jasa ini termasuk pula pendapatan dari investasi modal di luar negeri. Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi kredit sebab transaksi ini menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (terjadinya aliran dana masuk).

Transaksi impor barang meliputi misalnya barang-barang konsumsi, bahan mentah untuk industri dan kapital, sedang impor jasa meliputi pembelian jasa-jasa dari penduduk negara lain. Termasuk dalam impor jasa adalah pendapatan bunga, dividen tau keuntungan untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain. Impor barang-barang dan jasa merupakan transaksi debet sebab transaksi ini menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain (terjadinya aliran dana ke luar negeri).

Penjumlahan transaksi barang dan transaksi jasa diperoleh transaksi berjalan (current account). Surplus transaksi yang sedang berjalan menujukkan bahwa ekspor barang dan jasa lebih besar di banding impor barang dan jasa. Ini berarti suatu negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing, sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi luas negeri. Sebaliknya defisit transaksi yang sedang berjalan berarti impor barang dan jasa lebih besar dari ekspor barang dan jasa, sehingga terjadi pengurangan investasi di luar negeri. Dengan demikian transaksi yang sedang berjalan sangar erat hubungannya dengan  pendapatan nasional. Hal ini dapat dilihat berdasarkan persamaan pendapatan nasional dari sisi pengeluaran :
Y = C + I + G + (X – M).

2). Transaksi Modal
Transaksi modal terdiri atas :
Transaksi modal jangka pendek, yang meliputi :
Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet).
Deposito bank oleh penduduk domestik di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank di dalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit).
Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara lain (transaksi kredit).
Transaksi modal jangka panjang, yang meliputi :
Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit).
Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain (transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk negara lain (transaksi kredit).
Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk negara lain (transaksi kredit).

Jadi setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan (penurunan) kekayaan suatu negara di luar negeri merupakan aliran modak keluar (masuk) atau merupakan transaksi debet (kredit). Demikian juga setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan (penurunan) kekayaan asing di dalam negeri merupakan aliran modal masuk (keluar) atau merupakan transaksi debet (kredit).

3). Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)
Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran, misalnya hadiah (gifts) dan bantuan (aid). Apabila suatu negara memberikan hadian atau bantuan kepada negara lain, maka ini merupakan transaksi debet. Sebaliknya, apabila suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain merupakan transaksi kredit.

4). Selisih Perhitungan (error and ommission)
Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila nilai-nilai transaksi kredit tidak persis sama dengan nilai-nilai transaksi debet. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dari suatu neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).

5). Lalu Lintas Moneter
Transaksi ini sering disebut “accomodating” sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain tersebut sering disebut “autonomous” sebab transaksi lain tersebut timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi oleh oleh transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan, transaksi kapital serta transaksi satu arah. Perbedaan antara transaksi autonomous debet dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu lintas moneter. Transaksi ini timbul diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debet dan kredit. Termasuk dalam transaksi lalu lintas moneter adalah mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasica luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit atau surplus neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut. Defisit apabila transaksi autonomous debet lebih besar dari pada transaksi autonomous kredit. Sebaliknya, surplus terjadi apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari pada transaksi autonomous debet.